Keputusan Terbaik

by - 17.29

Tersadar, saat cinta kian memudar dan keindahannya mulai meredup aku mulai berfikir. Bahwa seseorang pangeran tidak mungkin menjemputku dalam hubungan rapuh ini. Lagi pula, kau pasti tahu kalau seorang pangeran itu type orang yang sangat bertanggung jawab dan penuh wibawa. Jadi mana mungkin seorang pangeran kutemukan dalam pacaran ini, mustahil.

            Selama ini, ku kira perjalanan cinta yang ku lalui telah benar. Tapi ternyata salah. Hubungan ini penuh dengan kepalsuan dan rayuan srigala berbulu bijaksana. Kau tahu, pacaran ini hanya dilakukan oleh orang – orang yang miskin akan komitmen dan tanggung jawab. Maaf saja, hubungan yang tidak jelas arahnya ini cenderung mengarahkan pada fisik. Pun, orang yang pacaran itu bebas berbuat apa saja selagi suka sama suka. Lalu ketika hal yang tidak diinginan terjadi apakah ia mau bertanggung jawab? Bisa saja dia pergi, karena sebelumnya kita tidak ada ikatan apa pun, bodoh.

            Sedikit aku menyadari selama ini selalu dibodohi dengan sikap lugu dan manis mu yang beracun. Janji mu itu hanya omong kosong! Didepan kau berlagak seperti malaikat yang melindungiku setiap saat, namun dibelakang kau seperti iblis durjana yang membuatku kian tersiksa, penipu.

            Kau penipu ulung yang hanya bisa mempermainkan hati wanita tanpa sedikitpun mau bertanggung jawab. Ku kira kau lelaki sejati, ternyata kau hanya pecundang yang menebar kata manis tapi menyakitkan.

            Dan aku mulai mengerti, cinta tidak akan mungkin ku temukan dalam hubungan ini. Menemukan imam atau lelaki sholeh pun ku rasa mustahil, karena memang lelaki yang baik itu tidak akan pernah pacaran. Ah.. betapa dungunya diri yang telah menyiakan cinta dan memberikannya pada orang belum tentu manjadi pasangan hidupku.

            Aku mulai memahami, hubungan yang selama ini kita jalani penuh dengan kepalsuan. Dan lagi, ikatan (pacaran) ini hanya mendatangkan dosa bagi kita. Allah...

             Kini, biarkan aku sendiri. Tidak usah hubungi aku lagi. Aku bisa jaga diri dengan sangat baik. Tidak usah kau khawatirkan aku. Biarkan aku menangisi penyesalan ini karena memberikan cinta pada orang yang belum halal buatku.

            Aku memilih mengakhiri hubungan ini. Ini demi kebaikan bersama. Kau tidak perlu repot – repot untuk menghubungiku apalagi menjemputku, aku bisa lakukan semua sendiri. Biarkan aku menjaga cinta ini, biarkan aku memberikannya pada lelaki yang memang pantas untuk menjadi imamku. Toh, jika memang kita berjodoh, kita akan bertemu lagi bukan.

             Jika memang kau mencintaiku maka lepaskanlah diriku. Sudahi hubungan haram yang telah lama kita jalani. Kau sayang padaku, kan? Jika iya, kau tak mungkin tega orang yang kau sayangi ini memasuki api neraka. Aku memilih mengakhiri hubungan ini dan menjaga hatiku. Pun kau harus sama denganku.
Sekarang kita berpisah, jaga dirimu baik – baik. Dan jangan pernah untuk memainkan cinta seorang wanita. Berjanjilah.


Semoga Allah memberikan mu jodoh yang terbaik...

You May Also Like

0 komentar