Kita Putus ?

by - 20.48

Ouh iya, sudah berapa lama kita jadian? Aku sampai lupa saat kamu mengatakan cinta padaku. Waktu itu kau terlihat seperti pangeran bagiku, membawa bunga mawar berwarna merah, lalu dengan cepat kau mendudukan lutut, mengarahkan wajahmu pada ku dan memberikan bunga yang indah itu. Ah.. Romantisnya. Tak pernah terfikirkan olehku bahwa kau akan melakukan hal seromantis itu.

 Tapi sepertinya itu dulu. Sekarang mana pernah kau peduli padaku. Sms saja tidak, telfon apalagi. Ini semua gegara wanita itu, iya wanita yang kau temui dihalte saat sepulang sekolah. Siapa dia? Tidak pernah aku lihat sebelumnya. Atau jangan – jangan itu selingkuhan mu? Sudah bicara saja.

 Sepertinya kemesraan yang kita jalani hanya bersemi diawal saja. Seterusnya, dedaun cinta itu berguguran, lalu gersang tersengat matahari. Sekarang mana pernah aku melihatmu lagi saat ini, kau pergi tanpa pamit dan permisi, persis seperti pencuri.  Apa kita putus? Belum sempat terucap dibibirmu untuk menyudahi hubungan ini kau sudah menghilang bak ditelan bumi.

Kalau difikir – fikir sepertinya kau ada maunya mendekatiku. Mungkin karena diriku ini manis dan sexy makannya kau memacariku. Jujur saja, aku mengerti karena memang lelaki itu ada maunya saat mendekati seorang wanita, apalagi dihubungan pacaran seperti ini.

 Kemana dirimu? Mana kekata manis yang kau kirimkan setiap pagi? Sudah tidak nyangkut dihanphone ini. Apa kau sudah bosan? Lalu apa kau anggap aku ini seperti permen karet yang habis manis sepah dibuang? Duhaii.. dungunya diri ini yang telah mempercayaimu sebagai kekasih. Ternyata yang selama ini ada dihapadanku bukanlah seorang pangeran, tetapi maling berwajah tempayan!

Iya, kau itu seperti maling. Mengambil semua milikku dan pergi saat ia telah habis. Jahat! Ternyata selama ini kau hanya mempermainkan hatiku saja, kau rebut semua yang aku punya. Pangeran macam apa kau ini? Sekarang setalah semuanya kau reguk habis diriku. Kau incar lagi kembang yang baru. Manusia macam apa yang tega mengkhianati cinta? duh, tak habis diriku berfikir.

Kamu tahu, aku baru sadar kalau hubungan ini hanya menguntungkan para lelaki berhidung musang. Bagaimana tidak, hubungan ini dilandaskan tanpa adanya tanggung jawab yang kuat. Jadi kau bebas pergi kapanpun yang kau mau, terlebih setelah kau habiskan semuanya!


Kini, akupun menyesal karena mencari cinta dalam hubungan yang haram seperti pacaran. Dan Alhamdulillah, Allah berikan hidayah ini untuk membuangmu jauh – jauh dari ingatanku. Pergilah, aku hanya ingin mempunyai kekasih yang ingin menikahiku bukan MEMACARI-ku!

You May Also Like

0 komentar