Nanti, Saat Kamu Menjadi Istriku

by - 00.38


Saat kau menjadi istriku
          Hai pendamping hidupku, wanita yang kini telah menjadi bagian dari perjalanan dalam menggapai Ridha Illahi rabbi. Mungkin saat engaku membaca ini kau sudah resmi menjadi istriku, bagian dari separuh nafas yang aku miliki.

Aku sudah membayangkan saat aku telah menjadi suamimu nanti. Aku berdiri disampingmu lalu menjaga dirimu dari gangguan lelaki jahat yang mencoba mendekatimu. Tak perlu khawatir, sedikit aku mengerti tentang ilmu bela diri, insya Allah kau akan selalu aman bersamaku.

Saat kau jadi istriku nanti, kau tak perlu repot – repot untuk sendiri saat belanja dipagi hari, aku akan selalu menemani mu belanja, memilih sayuran segar, dan tidak lupa biar aku saja yang membawakan barang belanjaannya. Pun, kau tidak perlu susah payah bangun pagi hanya untuk membuatkan ku sarapan, biar aku yang buat sarapan setiap paginya untuk mu. Ouh iya.. biarkan aku saja yang mencuci pakaian, aku bisa melakukannya saat hari libur. Kau rawat saja anak kita, ajari ia mengenal siapa Ilahnya.

Aku tidak tahu, siapa wanita yang akan menjadi pendamping hidupku nanti. Apakah ia berwajah manis, berhidung pesek, mancung, sipit atau cantik, aku tidak tahu. Namun yang aku yakini, Allah kini telah mempersiapkan wanita terbaik untuk ku nanti.

Nanti, saat kita sudah sah dan halal menjadi sepasang kekasih, biarkanlah aku menggenggam tanganmu dengan erat. Aku tidak ingin kau pergi jauh dari pandangan mataku. Biarkan aku melihat sejuk wajahmu yang telah terbaluri dengan air wudhu. Aku ingin melakukan ini setiap hari, dan aku berharap engkau tidak keberatan dengan permintaanku yang aneh ini.

Dan saat nanti engkau telah menjadi bagian dari nyawaku, izinkan suami mu ini untuk untuk memberikan bunga mawar disetiap minggunya dan mohon izinkan aku untuk membacakan puisi disetiap malam harinya. Dan satu lagi, aku mohon jangan pernah bosan menerima dan mendengarnya ya.. 

Wanita ku, engkau tahu saat apa yang paling aku impikan?

Saat yang ku impikan adalah waktu kita bersujud bersama ditengah malam. Berdoa memohon ampunan dan kau pun mengamininya dibelakangku. Bersyukur padaNya karena telah mempersatukan kita. hm.. sungguh indah bila dirasa.

Oh ya.. mungkin nanti aku agak sedikit bawel karena kamu jarang sekali makan. Aku akan terus perhatikan makan mu itu agar teratur. Yang aku tahu wanita itu sangat suka sekali ngemil, tapi saat makan nasi, hanya sedikit yang masuk kedalam perut. Aku harap kau jangan marah atas perhatian ku ini ya.. 

Nanti.. saat aku sudah sah menjadi suami mu, izinkanlah aku untuk selalu tertidur dipangkuan mu. Aku ingin menghilangkan rasa lelah dipelukan hangatmu. Dan aku harap engkau selalu mengizinkannya.

Wanita ku, penyanggah jiwa dan pelengkap separuh agama. Mungkin terlalu kekanak – kanakan bila ku tulis ini untukmu. Dan mungkin nanti, aku akan dicap sebagai lelaki yang lebay dan alay. Tapi aku tidak perduli, inikan aku tulis untukmu saja.. 

...Dan nanti, saat engkau telah menjadi istriku.
Semoga Allah menjaga dan memelukmu dengan hangat.


Calon Imam-mu.^^

You May Also Like

0 komentar